Saat musim hujan kita
sering menemukan garis lengkung yang begitu indah dengan hiasan warna yang
sangat mengagumkan hati,,, Subhanallah sungguh elok ciptaan Illahi yang satu
ini,, yang biasa kita kenal dengan sebutan pelangi.
Ya, kalau kita
mendengar kata pelangi maka ingatan kita akan menuju pada keelokan warnanya
dengan
bentuk busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon, yang dapat
kita temukan saat hujan ringan bersamaan dengan bersinarnya matahari, akan
tetapi kita akan dapat melihat keindahan pelangi ini disaat posisi kita berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang
kita. Lebih jelasnya dapat dilihat gambaran berikut:
Tahukah kalian
bagaimanakah proses terbentuknya pelangi???
Dalam Al Qur’an
ternyata Allah telah menunjukkan bagaimana pelangi dapat terbentuk?, hal ini
dijelaskan secara tersirat dalam Al Qur’an surat An Nur ayat 35 dimana artinya
sebagai berikut: “Allah (Pemberi) cahaya (kepada)
langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak
tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca
itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya),
yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dalam
surat tersebut kita temukan kata-kata “Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara,dan cahaya di atas cahaya
(berlapis-lapis)” hal ini menunjukkan proses terjadinya pelangi dimana pelangi
merupakan
salah satu fenomena optik yang terjadi secara alamiah dalam atmosfir bumi. Di
mana yang dimaksutkan pelita dalam kaca merupakan proses penguraian cahaya
putih oleh tetesan air dari air hujan. Ketika seberkas cahaya putih mengenai
setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti prisma. Dia menguraikan sinar
putih tadi sehingga terciptalah warna-warna pelangi. Warna- warna inilah yang
dimaksutkan dalam kata-kata cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis)
Dalam ilmu fisika pelangi terbentuk karena pembiasan sinar
matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui
tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat
warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada
sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir
dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama. Berawal dari cahaya
matahari, cahaya matahari adalah cahaya yang terdiri dari beberapa warna atau
sering disebut polikromatik. Cahaya yang bisa ditangkap oleh mata manusia
dengan tanpa alat bantu hanya 7 warna yaitu warna merah, jingga, kuning, nila,
dan ungu. Warna-warna tersebut disebut juga dengan cahaya tampak. cahaya tampak
termasuk gelombang elektromagnetik yang terjadi akibat adanya medan magnet dan
medan listrik. Panjang gelombang cahaya tampak berbeda-beda mulai dari 4.000 Å
sampai 7.000 Å dan juga memiliki frekuensi 4,3 x 1014 Hz sampai 7,5 x 1014 Hz.
Adapun macam-macam pelangi:
http;//proses-terjadinya-pelangi/macam2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar